Selasa, 26 Juli 2016

Liburan Sekolahku


Sebulan lalu, sekolah-sekolah libur selama sebulan karena libur puasa berdekatan dengan libur sekolah. Tentunya ini merupakan libur yang sangat pan jang. Banyak waktu yang dapat digunakan untuk bermain, rekreasi dan bersenang-senang. Bagaimanakah liburan anda? Semoga liburan anda yang lalu menyenangkan. Disini saya akan menceritakan pengalaman saya.

Saya akan menceritakan mulai dari hari pertama berpuasa. Hari pertama berpuasa lumayan susah buat saya karena saya sering mengonsumsi cemilan. Tetapi saya berhasil melewatinya. Saya teringat betapa senangnya berpuasa, karena suasananya membuat saya semangat untuk beribadah. Selama puasa saya umumnya bermain game (tidak patut ditiru), dari pagi sampai malam. Saya sering berbuka dengan gorengan, terutama lumpia dan martabak. Makan beratnya sehabis shalat taraweh. Saya juga umumnya tidak tidur di malam hari karena waktunya sangat mendekati sahur. Alhamdulillah saya tidak ada yang bolong tarawehnya, dan saya juga dapat melaksanakan itikaf sekali. Saya pergi taraweh umumnya sendiri, ke masjid al- Mustaqim. Masjid tersebut lumayan dekat dengan rumah saya. Kalau shalat jum’at, kedua minggu pertama saya shalat di Masjid Nurul bahri bersama kakek dan sepupu saya. Selanjutnya saya shalat sendiri di masjid Al-Mustaqim. Saya sering pergi sendiri ke masjid karena masjid tersebut dekat dengan rumah saya. Saya orangnya juga “last minute”, sering melakukan sesuatu mepet menjadikan pergi ke masjid yang jauh agak susah.

Sebelum hari lebaran saya pergi ke rumah nenek saya yang dari ayah untuk menginap , karena rumahnya lumayan dekat membuat mudah kami balik kerumah nenek saya yang dari ibu tempat dimana saya tinggal. Rumah nenek saya yang dari ayah berada di kompleks polisi di Munjul. Kami menginap disana untuk bersilaturahmi karena lebaran sudah tiba. Kami shalat di lapangan dekat rumahnya. Kami shalat idul fitri jam 7, lalu kami silaturahmi ke tetangga-tetangga daerah situ. Setelah jam 9, kami pulang kerumah dimana saya tinggal. Dirumah saya sudah dipenuhi kerabat-kerabat dekat keluarga saya. Saat sampai dirumah saya makan sayur merah kesukaan saya, yang dimasak oleh nenek saya. Kami bertemu banyak keluarga. Dan kami abadikan momen tersebut dengan beberapa butir foto sebagai kenangan saya dan keluarga karena jarang sekali semua kerabat keluarga saya datang dalam waktu bersamaan. Bulan Ramadhan ini sudah benar-benar membuat hidup saya sangat berghairah.





Setelah itu, beberapa hari kemudian kami pergi ke hotel yang bernama Holiday Inn untuk berekreasi. Hotel itu lumayan menyenangkan. Kamar tidur nyaman, fasilitas bagus, dan lain-lain. Yang membedakannya dari hotel-hotel lain yang saya pernah kunjungi, hotel ini mempunyai Restoran Jepang. Jarang sekali hotel-hotel bagus mempunyai kuliner ala Jepang didalamnya, kebanyakan makanan orang-orang barat. Saya merupakan pecinta kuliner ikan, maka saya senang karena itu. Dan juga hotel ini mempunyai kolam renang dengan desain yang unik. Umumnya hotel-hotel mempunyai kolam renang dengan bentuk persegi panjang, oval, dan bangun datar lainnya. Kolam renang ini sangat mengikat hati saya karena banyak hiasan disekitarnya dan desain kompleksnya. Hotel ini cukup memuaskan.

Setelah bersenang senang dihotel, saya dan keluarga saya hanya diam di rumah dan kadang-kadang pergi ke mall. Sehabisnya tidak ada lagi hal yang bisa saya dan keluarga saya lakukan. Di seminggu pertama lebaran, saya merasa keberatan karena Ramadhan sudah berlalu, membuat saya sedih karena atmosfir kesemangatan beribadah sudah mulai memudar, orang-orang termasuk saya mulai keberatan untuk beribadah. Namun sebuah peristiwa terjadi yang membuat saya terpukul. Ayah saya mengalami kecelakaan lalu lintas saat menuju ke kantor. Saya sangat kaget mendengar itu, apalagi Ibu saya. Kecelakaannya terjadi di tanggal 15 Juli 2016, sekitar jam 6 kurang. Ibu saya agak panik karena dia khawatir dengan keadaan ayah saya. Saya juga kaget, namun tidak panik. Ketika mendengar itu, saya bersikap tenang dan berusaha menenangkan ibu saya. Saya pun berbaring, lalu segera mengambil air wudhu untuk shalat dan berdoa agar diberikan takdir yang terbaik bagi Allah. Di saat itu saya berjanji kepada Allah untuk shalat tepat waktu. Saya benar-benar tidak akan rela kalau itu waktunya ayah saya untuk kembali, karena dia masih ada umur yang panjang dan juga dia merupakan orang yang sangat berarti di kehidupan saya ini. Dia selalu mengajak saya untuk sholat tepat waktu dan pergi ke masjid ketika Ramadhan. Dia juga merupakan sesosok figur ayah yang sangat baik. Dia pantang menyerah dalam mencarikan nafkah untuk keluarga saya, biarpun masalah yang dihadapi sangat berlimpah. Tetapi Alhamdulillah, Ayah saya tidak mengalami luka parah, hanya lecet dan bengkak. Saya agak bingung karena tabrakannya sangat kencang sampai mobilnya terbalik. Alhamdulillah Allah telah mengabulkan doa saya. Tetapi, sayangnya, mobilnya rusak parah. Ayah saya menabrak mobil yang lampunya tidak menyala, jadi ayah saya termasuk status korban karena pagi itu masih gelap. Di mobil tersebut ada seorang wanita hamil. Saat kejadian polisi datang dan menjemput ayah saya dan ibu hamil itu dan membawanya ke rumah sakit. Kejadian itu merupakan pukulan keras dalam hidup saya. Saya yakin Allah ingin menegur keluarga saya tetapi dengan cara yang masih pelan.

Sekian pengalaman saya ketika liburan sekolah. Semoga anda cukup terhibur membaca cerita saya. Assalamualaikum… .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar