Liburan Sekolahku

Saya akan menceritakan mulai dari hari pertama berpuasa. Hari
pertama berpuasa lumayan susah buat saya karena saya sering mengonsumsi
cemilan. Tetapi saya berhasil melewatinya. Saya teringat betapa senangnya
berpuasa, karena suasananya membuat saya semangat untuk beribadah. Selama puasa
saya umumnya bermain game (tidak patut ditiru), dari pagi sampai malam. Saya
sering berbuka dengan gorengan, terutama lumpia dan martabak. Makan beratnya
sehabis shalat taraweh. Saya juga umumnya tidak tidur di malam hari karena
waktunya sangat mendekati sahur. Alhamdulillah saya tidak ada yang bolong
tarawehnya, dan saya juga dapat melaksanakan itikaf sekali. Saya pergi taraweh
umumnya sendiri, ke masjid al- Mustaqim. Masjid tersebut lumayan dekat dengan
rumah saya. Kalau shalat jum’at, kedua minggu pertama saya shalat di Masjid
Nurul bahri bersama kakek dan sepupu saya. Selanjutnya saya shalat sendiri di
masjid Al-Mustaqim. Saya sering pergi sendiri ke masjid karena masjid tersebut
dekat dengan rumah saya. Saya orangnya juga “last minute”, sering melakukan sesuatu
mepet menjadikan pergi ke masjid yang jauh agak susah.
Sebelum hari lebaran saya pergi ke rumah nenek saya yang dari
ayah untuk menginap , karena rumahnya lumayan dekat membuat mudah kami balik
kerumah nenek saya yang dari ibu tempat dimana saya tinggal. Rumah nenek saya
yang dari ayah berada di kompleks polisi di Munjul. Kami menginap disana untuk
bersilaturahmi karena lebaran sudah tiba. Kami shalat di lapangan dekat
rumahnya. Kami shalat idul fitri jam 7, lalu kami silaturahmi ke
tetangga-tetangga daerah situ. Setelah jam 9, kami pulang kerumah dimana saya
tinggal. Dirumah saya sudah dipenuhi kerabat-kerabat dekat keluarga saya. Saat
sampai dirumah saya makan sayur merah kesukaan saya, yang dimasak oleh nenek
saya. Kami bertemu banyak keluarga. Dan kami abadikan momen tersebut dengan
beberapa butir foto sebagai kenangan saya dan keluarga karena jarang sekali
semua kerabat keluarga saya datang dalam waktu bersamaan. Bulan Ramadhan ini
sudah benar-benar membuat hidup saya sangat berghairah.
Setelah itu, beberapa
hari kemudian kami pergi ke hotel yang bernama Holiday Inn untuk berekreasi.
Hotel itu lumayan menyenangkan. Kamar tidur nyaman, fasilitas bagus, dan
lain-lain. Yang membedakannya dari hotel-hotel lain yang saya pernah kunjungi,
hotel ini mempunyai Restoran Jepang. Jarang sekali hotel-hotel bagus mempunyai
kuliner ala Jepang didalamnya, kebanyakan makanan orang-orang barat. Saya
merupakan pecinta kuliner ikan, maka saya senang karena itu. Dan juga hotel ini
mempunyai kolam renang dengan desain yang unik. Umumnya hotel-hotel mempunyai
kolam renang dengan bentuk persegi panjang, oval, dan bangun datar lainnya. Kolam
renang ini sangat mengikat hati saya karena banyak hiasan disekitarnya dan
desain kompleksnya. Hotel ini cukup memuaskan.
Setelah bersenang senang dihotel, saya dan keluarga saya
hanya diam di rumah dan kadang-kadang pergi ke mall. Sehabisnya tidak ada lagi
hal yang bisa saya dan keluarga saya lakukan. Di seminggu pertama lebaran, saya
merasa keberatan karena Ramadhan sudah berlalu, membuat saya sedih karena
atmosfir kesemangatan beribadah sudah mulai memudar, orang-orang termasuk saya
mulai keberatan untuk beribadah. Namun sebuah peristiwa terjadi yang membuat
saya terpukul. Ayah saya mengalami kecelakaan lalu lintas saat menuju ke kantor.
Saya sangat kaget mendengar itu, apalagi Ibu saya. Kecelakaannya terjadi di
tanggal 15 Juli 2016, sekitar jam 6 kurang. Ibu saya agak panik karena dia
khawatir dengan keadaan ayah saya. Saya juga kaget, namun tidak panik. Ketika
mendengar itu, saya bersikap tenang dan berusaha menenangkan ibu saya. Saya pun
berbaring, lalu segera mengambil air wudhu untuk shalat dan berdoa agar
diberikan takdir yang terbaik bagi Allah. Di saat itu saya berjanji kepada
Allah untuk shalat tepat waktu. Saya benar-benar tidak akan rela kalau itu
waktunya ayah saya untuk kembali, karena dia masih ada umur yang panjang dan
juga dia merupakan orang yang sangat berarti di kehidupan saya ini. Dia selalu
mengajak saya untuk sholat tepat waktu dan pergi ke masjid ketika Ramadhan. Dia
juga merupakan sesosok figur ayah yang sangat baik. Dia pantang menyerah dalam
mencarikan nafkah untuk keluarga saya, biarpun masalah yang dihadapi sangat
berlimpah. Tetapi Alhamdulillah, Ayah saya tidak mengalami luka parah, hanya
lecet dan bengkak. Saya agak bingung karena tabrakannya sangat kencang sampai
mobilnya terbalik. Alhamdulillah Allah telah mengabulkan doa saya. Tetapi,
sayangnya, mobilnya rusak parah. Ayah saya menabrak mobil yang lampunya tidak
menyala, jadi ayah saya termasuk status korban karena pagi itu masih gelap. Di
mobil tersebut ada seorang wanita hamil. Saat kejadian polisi datang dan
menjemput ayah saya dan ibu hamil itu dan membawanya ke rumah sakit. Kejadian
itu merupakan pukulan keras dalam hidup saya. Saya yakin Allah ingin menegur
keluarga saya tetapi dengan cara yang masih pelan.

Sekian pengalaman saya ketika liburan sekolah. Semoga anda
cukup terhibur membaca cerita saya. Assalamualaikum… .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar